Tampilkan postingan dengan label Teori Respons Butir. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Teori Respons Butir. Tampilkan semua postingan

Minggu, 24 April 2011

Beberapa Properti Psikometris dalam Analisis Teori Respons Aitem

Berikut beberapa properti psikometris dalam analisis butir berdasarkan teori respons butir.
Tingkat Kesulitan Butir
Tingkat kesulitan butir merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi probabilitas individu merespon butir dengan cara tertentu. Butir yang memiliki tingkat kesulitan yang tinggi akan cenderung diisi dengan benar daripada butir yang memiliki tingkat kesulitan rendah. Dalam pendekatan IRT, level abilitas dan tingkat kesulitan butir secara intrinsik memiliki hubungan. Terkadang tingkat kesulitan butir dipahami dalam hal level abilitas. Secara khusus, butir yang memiliki tingkat kesulitan yang relatif tinggi memerlukan subjek yang memiliki abilitas yang tinggi juga untuk diisi dengan benar sedangkan butir yang mudah membutuhkan tingkat abilitas yang rendah harus untuk dijawab dengan benar.

Baca selengkapnya di sini

Sabtu, 26 Februari 2011

Estimasi Abilitas Individu dengan Metode Maximum Likelihood dalam Pemodelan IRT

Oleh: Wahyu Widhiarso | Fakultas Psikologi UGM

Tingkat trait/abilitas individu (dalam teori klasik psikometri dinamakan dengan skor murni) adalah konstrak laten yang tidak dapat diketahui dengan pasti, namun kita bisa memperkirakan besarnya. Dalam pemodelan teori respons aitem (IRT), untuk menemukan tingkat abilitas individu, kita memperkirakan berdasarkan 1) pola respons individu yang didukung dengan 2) model serta 3) properti psikometris aitem. Pola respons (respons pattern) dipersempit artinya menjadi pola skor yang didapat individu untuk semua aitem tes. Misalnya sebuah tes terdiri dari 5 aitem, pola skornya dapat berupa 1, 1, 1, 1, 0 atau 1, 1, 0, 1, 1. 1 adalah skor yang diberikan jika individu mampu menjawab dengan benar dan 0 jika tidak benar. Kalau dalam teori klasik mungkin yang dipentingkan adalah skor total, namun pada IRT pola respon memiliki makna yang juga penting. Hal ini dikarenakan setiap aitem dalam IRT memiliki karakteristik yang unik, ada aitem yang cocok untuk tingkat pemula ada yang cocok untuk tingkat lanjut. Tidak seperti pendekatan klasik yang semua aitem harus bisa mengakomodasi dengan semua tingkat abilitas.

Read the rest of this post »

Memperkenalkan WINMIRA : Program Analisis Data untuk Model Rasch Campuran

Oleh: Wahyu Widhiarso | Fakultas Psikologi UGM

Antara satu pendekatan dengan pendekatan lain dalam bidang psikometri mulai banyak digabungkan. Kalau pemodelan persamaan struktural (SEM) menggabungkan antara model pengukuran dan model struktural, maka ada penggabungan yang lain. Yaitu penggabungan antara teori respon butir dengan analisis kelas laten. Seperti analisis faktor eksploratori, analisis kelas laten juga bertujuan untuk mengidentifikasi suatu kesamaan di dalam data yang bersifat kategori. Program ini dikembangkan oleh von Davier dari University of Kiel, Jerman. Nama programnya WINMIRA (MIxed RAsch-modelle). WINMIRA dapat digunakan untuk menganalisis Model Latent Class Analysis (LCA), model Rasch (RM), Model Campuran Rasch (MRM) dan model Hybrid (HIBRIDA). Untuk data politomi, WINMIRA mampu mengestimasi parameter butir model partial credit, skala penilaian model, model equidistance, dan model dispersi. Program ini dapat menangani kedua variabel dikotomis dan politomi

Baca Selengkapnya

Model Politomi dalam Teori Respons Butir

Oleh: Wahyu Widhiarso | Fakultas Psikologi UGM

Di Indonesia, aplikasi Teori Respons Butir (TRB) pada bidang psikologi masih kalah jauh dibanding dengan aplikasinya dalam bidang pendidikan yang sudah melaju hingga penelitian mengenai item banking dan computer adaptive test. Dalam bidang psikologi model politomi yang menggunakan respon terkategori lebih potensial untuk dipakai karena banyak penelitian dalam bidang psikologi menggunakan Model Skala Likert. Ini adalah sekedar catatan pribadi mengenai model-model politomi dalam Teori Respons Butir (TRB). Penjelasan lebih dibuat detail pada tahap-tahap pembuatan grafik OCF dan CRF agar pembaca dapat memahami bagaimana karakteristik parameter-parameter butir dalam grafik TRB dengan model politomi.

Baca selengkapnya

Kuliah ATBK - Pengantar CAT