Oleh: Wahyu Widhiarso | Fakultas Psikologi UGM
Tingkat trait/abilitas individu (dalam teori klasik psikometri dinamakan dengan skor murni) adalah konstrak laten yang tidak dapat diketahui dengan pasti, namun kita bisa memperkirakan besarnya. Dalam pemodelan teori respons aitem (IRT), untuk menemukan tingkat abilitas individu, kita memperkirakan berdasarkan 1) pola respons individu yang didukung dengan 2) model serta 3) properti psikometris aitem. Pola respons (respons pattern) dipersempit artinya menjadi pola skor yang didapat individu untuk semua aitem tes. Misalnya sebuah tes terdiri dari 5 aitem, pola skornya dapat berupa 1, 1, 1, 1, 0 atau 1, 1, 0, 1, 1. 1 adalah skor yang diberikan jika individu mampu menjawab dengan benar dan 0 jika tidak benar. Kalau dalam teori klasik mungkin yang dipentingkan adalah skor total, namun pada IRT pola respon memiliki makna yang juga penting. Hal ini dikarenakan setiap aitem dalam IRT memiliki karakteristik yang unik, ada aitem yang cocok untuk tingkat pemula ada yang cocok untuk tingkat lanjut. Tidak seperti pendekatan klasik yang semua aitem harus bisa mengakomodasi dengan semua tingkat abilitas.
Read the rest of this post »
The difficulty of literature is not to write, but to write what you mean
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
Jika teori yang melandasi hipotesis yang ajukan cukup kuat, namun hasil uji statistik tidak menunjukkan ada hubungan atau perbedaan signifi...
-
Tanya . Pak mohon bantuanya,minta contoh tentang skala konstrak:searah.bipolar,dan erthogonal…mohon bantuanya. Konstrak Bipolar vs Ortogon...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar