Analisis faktor adalah prosedur untuk mengidentifikasi aitem atau variabel berdasarkan kemiripannya. Kemiripan tersebut ditunjukkan dengan nilai korelasi yang tinggi. Aitem-aitem yang memiliki korelasi yang tinggi akan membentuk satu kerumunan faktor. Dalam analisis faktor dikenal istilah konstrak empirik dan konstrak laten. Aitem adalah konstrak empirik karena didapatkan langsung dari skor empirik. Faktor merupakan konstrak yang bersifat laten karena tidak ada data empirik yang menunjukkan besarnya faktor tersebut. Faktor adalah konstrak buatan peneliti berdasarkan aitem-aitem dalam faktor tersebut. Karena faktor didapatkan dari seperangkat aitem yang memiliki interkorelasi yang tinggi, peneliti kemudian harus merasionalisasi seperangkat aitem kemudian memberi label untuk menggambarkan seperangkat aitem aitem tersebut. Di bawah ini adalah hasil dari analisis faktor terhadap empat aitem yang menghasilkan dua faktor.
File selengkapnya dalam bentuk PDF bisa diunduh di sini
The difficulty of literature is not to write, but to write what you mean
Tampilkan postingan dengan label Validitas. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Validitas. Tampilkan semua postingan
Minggu, 29 Mei 2011
Minggu, 24 April 2011
Analisis Faktor dalam Pengujian Validitas Konstrak
Validitas konstrak dapat diuji melalui berbagai cara, salah satunya adalah dengan menggunakan analisis faktor. Berikut ini contoh prosedur analisinya. KLIK DI SINI
Sabtu, 26 Februari 2011
Melibatkan Rater dalam Pengembangan Alat Ukur
Oleh: Wahyu Widhiarso | Fakultas Psikologi UGM
Tulisan berikut akan membahas masalah bagaimana melibatkan rater dalam pengembangan alat ukur dan koefisien psikometris apa saja yang terkait dengannya. Mengapa Melibatkan rater ? Ada banyak pertimbangan mengapa melibatkan rater. Berikut ini dua alasan mengapa peneliti melibatkan rater. (1) Meningkatkan kualitas alat ukur yang dikembangkan. Melibatkan pakar dalam menilai butir-butir yang kita tulis akan memastikan bahwa butir yang kita buat relevan dengan apa yang kita ukur dan mewakili keseluruhan domain ukur. Misalnya, meminta praktisi di bidang marketing untuk mengevaluasi butir skala kepuasan konsumen akan memastikan bahwa butir-butir yang kita tulis mewakili indikator-indikator konsumen yang puas. (2) Jenis alat ukur yang dikembangkan. Jika self report adalah instrument yang diisi sendiri oleh responden, maka instrumen observasi menggunakan rater untuk memberikan penilaian.
Baca Selengkapnya.
Tulisan berikut akan membahas masalah bagaimana melibatkan rater dalam pengembangan alat ukur dan koefisien psikometris apa saja yang terkait dengannya. Mengapa Melibatkan rater ? Ada banyak pertimbangan mengapa melibatkan rater. Berikut ini dua alasan mengapa peneliti melibatkan rater. (1) Meningkatkan kualitas alat ukur yang dikembangkan. Melibatkan pakar dalam menilai butir-butir yang kita tulis akan memastikan bahwa butir yang kita buat relevan dengan apa yang kita ukur dan mewakili keseluruhan domain ukur. Misalnya, meminta praktisi di bidang marketing untuk mengevaluasi butir skala kepuasan konsumen akan memastikan bahwa butir-butir yang kita tulis mewakili indikator-indikator konsumen yang puas. (2) Jenis alat ukur yang dikembangkan. Jika self report adalah instrument yang diisi sendiri oleh responden, maka instrumen observasi menggunakan rater untuk memberikan penilaian.
Baca Selengkapnya.
Langganan:
Postingan (Atom)
-
Jika teori yang melandasi hipotesis yang ajukan cukup kuat, namun hasil uji statistik tidak menunjukkan ada hubungan atau perbedaan signifi...
-
Tanya . Pak mohon bantuanya,minta contoh tentang skala konstrak:searah.bipolar,dan erthogonal…mohon bantuanya. Konstrak Bipolar vs Ortogon...